Ribuan tahun lamanya melawan hukum gravitasi bumi, belum terjawab fenomena alam dari batu ajaib yang jadi keajaiban dunia.
Siapakah pembuatnya? Tak ada teknologi manusia yang sanggup untuk
mendesainnya apalagi di jaman dahulu dimana perkembangan sains belum
maju. Batu-batu aneh ini terbentuk karena kekuasaan alam melalui
serangkaian peristiwa sebagai karya kebesaran tangan Tuhan yang Maha
Kuasa.
Hingga sampai kini para ilmuwan terus berusaha untuk memecahkan keanehan teka-teki misteri batu yang melawan hukum gravitasi ini. Aneh tapi nyata, tak bergerak apalagi terjatuh sekalipun diguncang oleh gempa bumi padahal batu-batu ini berada di ketinggian puncak bibir tebing. Berikut Fenomena 4 batu ajaib yang jadi keajaiban dunia;
Hingga sampai kini para ilmuwan terus berusaha untuk memecahkan keanehan teka-teki misteri batu yang melawan hukum gravitasi ini. Aneh tapi nyata, tak bergerak apalagi terjatuh sekalipun diguncang oleh gempa bumi padahal batu-batu ini berada di ketinggian puncak bibir tebing. Berikut Fenomena 4 batu ajaib yang jadi keajaiban dunia;
1. Keajaiban Kyaiktiyo, Pagoda Buddha yang Berusia 2500 Thn

Dalam cerita legenda rakyat dahulu kala, Buddha pada salah satu dari
sekian banyak kunjungan ke bumi, memberikan sejumput rambutnya pada Talk
Tha seorang petapa. Lalu jumputan rambut Buddha itu dia berikan pada
anak angkatnya Raja Tissa, Raja Burma di abad ke-11. Saat Raja sekarat,
ia berharap rambut Buddha tersebut diabadikan dalam sebuah batu yang
berbentuk kepala pertapa.
Dalam pencarian, Raja Tissa dibantu oleh Raja Nats, Thagymin akhirnya menemukan tempat yang sempurna untuk pagoda yakni di Kyaiktiyo. Dan di sanalah konon rambut Buddha diselipkan. Dan cerita legenda yang masih diyakini sampai sekarang, rambut Buddha inilah yang mencegah batu besar itu tidak terguling jatuh atau menuruni bukit. Percaya atau Tidak semua kembali pada anda.
Seperti yang diketahui Kyaiktiyo adalah desa yang paling dekat ke pagoda. Banyak wisatawan ke sana, baik yang melakukan ziarah ataupun berwisata sambil melihat keajaiban batu emas itu. Kyaiktiyo Pagoda adalah batu berwarna kuning emas dan telah berusia 2500 tahun. Kyaiktiyo Pagoda juga dikenal sebagai Golden Rock adalah sebuah situs ziarah Buddhis yang terkenal di Negara Mon, Burma. Pagoda kecil (5,5 m (18 ft)) duduk di atas batu emas, batu granit ditutupi dengan daun emas disisipkan oleh umat pemujanya.
Yang paling unik sekaligus aneh dari batu besar itu adalah posisinya yang melawan gravitasi . Dalam posisi seperti ini, sebenarnya batu apalagi yang sebesar itu, rawan terguling. Dan memang posisinya yang doyong di atas bukit seolah sewaktu waktu siap terguling, tapi ternyata tidak! Selama 2500 tahun, batu itu tetap dalam posisi demikian. Sungguh benar-benar keajaiban alam!
Dalam pencarian, Raja Tissa dibantu oleh Raja Nats, Thagymin akhirnya menemukan tempat yang sempurna untuk pagoda yakni di Kyaiktiyo. Dan di sanalah konon rambut Buddha diselipkan. Dan cerita legenda yang masih diyakini sampai sekarang, rambut Buddha inilah yang mencegah batu besar itu tidak terguling jatuh atau menuruni bukit. Percaya atau Tidak semua kembali pada anda.

Seperti yang diketahui Kyaiktiyo adalah desa yang paling dekat ke pagoda. Banyak wisatawan ke sana, baik yang melakukan ziarah ataupun berwisata sambil melihat keajaiban batu emas itu. Kyaiktiyo Pagoda adalah batu berwarna kuning emas dan telah berusia 2500 tahun. Kyaiktiyo Pagoda juga dikenal sebagai Golden Rock adalah sebuah situs ziarah Buddhis yang terkenal di Negara Mon, Burma. Pagoda kecil (5,5 m (18 ft)) duduk di atas batu emas, batu granit ditutupi dengan daun emas disisipkan oleh umat pemujanya.
Yang paling unik sekaligus aneh dari batu besar itu adalah posisinya yang melawan gravitasi . Dalam posisi seperti ini, sebenarnya batu apalagi yang sebesar itu, rawan terguling. Dan memang posisinya yang doyong di atas bukit seolah sewaktu waktu siap terguling, tapi ternyata tidak! Selama 2500 tahun, batu itu tetap dalam posisi demikian. Sungguh benar-benar keajaiban alam!
2. Batu Aneh Bin Ajaib, Batu Dewa Krishna yang Melawan Gravitasi

Ini adalah fenomena yang aneh bin ajaib. Di India, terdapat Batu Dewa
Krishna yang berukuran besar dan berada persis di tepi lereng. Percaya
tidak percaya, batu tersebut tidak jatuh dan seolah melawan hukum
gravitasi! Batu tersebut namanya 'Krishna's Butter Ball' atau jika
diartikan cukup menyebutnya dengan nama Batu Dewa Krishna. Sedangkan
masyarakat India mengenalnya dengan sebutan 'Vaan Irai Kal'.
Batu Krishna berada di Kota kecil Mahabalipuram. Lokasinya di bagian selatan India dengan kota besar paling dekat ke sana yakni Chennai dengan jarak 60 km. Batu Krishna ini benar-benar ajaib. Jadi di suatu lapangan luas, terdapat undakan tanah yang lebih tinggi yang membentuk seperti lereng. Turis bisa mendaki ke atasnya atau duduk-duduk di lerengnya.
Batu Krishna berada di Kota kecil Mahabalipuram. Lokasinya di bagian selatan India dengan kota besar paling dekat ke sana yakni Chennai dengan jarak 60 km. Batu Krishna ini benar-benar ajaib. Jadi di suatu lapangan luas, terdapat undakan tanah yang lebih tinggi yang membentuk seperti lereng. Turis bisa mendaki ke atasnya atau duduk-duduk di lerengnya.

Nah, di situlah terdapat suatu batu besar yang persis di tepian lereng.
Batu dengan tinggi mungkin mencapai 10 meter dan diameternya 5 meter.
Anehnya, batu tersebut posisinya seimbang dan tidak jatuh. Jika memakai
hukum gravitasi, sudah tentu batu tersebut seharusnya berguling ke tanah
yang lebih rendah. Tapi kenyataannya dan bisa Anda lihat dengan mata
sendiri, batunya seimbang!
Masyarakat setempat percaya, batu itu merupakan perwujudan dari mentega
bulat. Pada dulu kala semasa Dewa Krishna masih kecil, dia suka sekali
menyelinap ke dapur dan mengambil mentega segenggaman tangan. Batu
itulah yang disebut-sebut menteganya yang diambil Dewa Krishna.

Bagi sebagian orang lainnya, mereka hanya mempercayai bahwa Batu Krishna merupakan fenomena alam yang unik. Namun ada juga pemikiran nyeleneh, kalau batu itu dibuat oleh alien. Percaya tak percaya, semua dikembalikan kepada Anda. Yang pasti, turis yang datang ke Mahabalipuram pasti menyempatkan diri berfoto dengan batunya. Gayanya pun macam-macam, dari pura-pura akan kejatuhan batu, sampai bergaya sedang menahan batunya yang seolah akan jatuh.
3. Batu Melayang Ergaki Hanging Rock Di Rusia

Dengan berat 10 ton berdiameter 30 meter kubik batu Ergaki Hanging seolah terbang melayang di pinggir Pegunungan Ergaki Sayan Barat Rusia. Masyarakat lokal siberia menyebutnya Visyachy Kamen, karena batu aneh ini melawan gravitasi bumi. Batu ini miring mengapung pada sudut 45 derajat ke arah sungai di bawahnya. Konon menurut Legenda cerita rakyat bahwa pada suatu hari nanti akan tiba raksasa bernama Sayan yang terbangun dari tidurnya dan akan menjatuhkan batu gantung itu.
4. Misteri Batu Bertumpuk yang Tak Roboh Diguncang Gempa Bumi
Kejadian aneh dalam beberapa abad lamanya lokasi batu bertumpuk yang
terletak di San Andreas dan San Jacinto, California Amerika Serikat ini
meski sering dihantam gempa bumi. Namun tak sekalipun merobohkan
batu-batu itu dan tetap berdiri kokoh. Para ilmuwan mencoba untuk
mengungkapkan misteri yang selama beberapa dekade teka-teki pertanyaan
ini belum terpecahkan.
Sampai akhirnya sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa jalur patahan
di wilayah itu kemungkinan telah berinteraksi dengan jalur patahan di
wilayah lain, sehingga gempa bumi seolah-olah melompati wilayah di mana
batuan tersebut berdiri dan menjadikan batu-batu tersebut tidak bergeser
atau runtuh sekalipun.

Jim Brune, dari University of Nevada, kepada BBC seperti dikutip
Dailymail.co.uk mengatakan dirinya telah menemukan bahwa dua patahan
yang saling berdekatan 'berkomunikasi' satu sama lain. Namun dia baru
mengetahuinya setelah melakukan penelitian sejak tahun 1990.
Secara umum, batu bertumpuk tidak ditemukan dalam radius 15 km dari
jalur patahan yang menjadi lokasi terjadinya gempa akibat pergeseran
seismik dari lempek tektonik.Brune menemukan sejumlah batu bertumpuk di
radius 7-10 km dari jalur patahan di San Andreas dan San Jacinto.
Tim yang dipimpin Brune kemudian melakukan kalkulasi kekuatan efek gempa
yang terjadi pada 1812 dan 1857. Menurut Brune, dua gempa tersebut
seharusnya bisa menjatuhkan batu bertumpuk, namun hal itu tidak terjadi.
Sementara itu Lisa Grant Ludwig, dari University of California yang juga
menulis penelitian ini, mengatakan ada 'kesimpulan tak terhindarkan'
dalam penelitian ini yang menyebutkan bahwa goyangan tanah akibat gempa
pasti lebih rendah yang seharusnya.
Fakta aneh ini mengubah pemahaman ilmiah tentang gempa bumi sehingga otoritas California secara signifikan bisa menyusun ulang strategi penanganan gempa di wilayah tersebut. Tak kalah seru dengan fenomena 4 batu ajaib yang dianggap keajaiban dunia, baca juga "Aneh Tapi Nyata" Batu Akik Bacan Tumbuh Di Kepala Manusia.
Batu Cincin Akik Ilmu Pemikat Wanita Viking
7 Batu Aneh Kemilau Paling Berbahaya Dan Mematikan